Pelajaran Terbaik Berawal Dari Masa Sulit
Masa indah dan masa sulit merupakan dua lini masa yang
saling terhubung. Setiap lini pasti memiliki titik tengah dan titik tengah dari
lini masa antara masa indah dan masa sulit adalah masa yang serba kecukupan,
tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit
I find the quote : life like a ball, the higher you fall,
the higher you bounce, ibarat sebuah bola, semakin keras untuk di jatuhkan maka
bola itu semakin tinggi untuk melambung. Mungkin masa sulit seseorang bisa di
ibaratkan seperti itu, ketika dia mengalami masa sulit, sesungguhnya banyak pelajaran
yang dapat di ambil ketika masa sulit itu, sehingga menjadi bekal pelajaran
baginya untuk dapat bisa melambung.
Di masa sulit itu kita belajar banyak arti kecukupan,
kesabaran serta kesederhanaan, berusaha memperjuangkan sesuatu yang sedang di
perjuangkan, berusaha memperjuangkan sesuatu yang ingin di dapatkan , namun
setiap ikhtiar pasti memiliki ujian tersendiri.
Kita tidak akan pernah menemukan jalan yang selamanya
lurus, di setiap jalan pasti kita menemukan tikungan, tidak semua jalan lurus,
sedikitnya pasti kita menemukan keretakan jalan, tidak selamanya jalan juga
berkelok-kelok, pasti kelak kan temukan jalan lurus yang tidak berkelok-kelok,
namun kita harus tetap jalan untuk sampai ke tempat tujuan, meskipun badai
merintang, meskipun jalan berkelok-kelok kita harus tetap melaju hingga tujuan
tersebut sampai.
Masa sulit adalah masa yang tidak dapat di hindarkan,
namun harus kita hadapi untuk mencapai sesuatu yang kita tempuh, karena jika
kita mengalami suatu masa yang penuh dengan kebahagiaan, percayalah, kita tidak
akan bisa belajar apa-apa karena yang dia tahu hidup penuh dengan kemewahan dan
kemudahan. Makanya pelajaran terbaik itu sebenarnya ketika kita berada di dalam
masa sulit.
Namun bukan berarti setiap orang harus mempunyai masa
sulit dulu untuk belajar mengambil setiap pelajaran, tentu tidak seperti itu
juga, mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap kejadian bisa kapan aja dan di
mana aja asal hati kita lapang untuk menerima “ibroh” dari setiap kejadian itu.
Bukan berarti juga setiap orang yang hendak menempuh
tujuan harus melalui jalan yang berliku-liku dulu, bisa jadi ada orang yang
mencapainya dengan mudah melalui jalan yang serba lurus dan mulus, namun ketika
kita mendapatkan apa yang kita mau dengan mudahnnya begitu saja, kita tidak
akan memahami makna pengorbanan, ketekunan, serta kesabaran.
0 comments:
Post a Comment