Monday, 9 May 2016

Mengapa islam mengharamkan riba? Mempengaruhi laju inflasi (4)



Terus kaitan nya riba dengan sektor perbankan apa? Kaitannya dengan inflasi dan kenaikan harga apa?
Kaitannya dengan masyarakat di sekitar kita. Kok bisa? Memang seperti apa ?
Perbankan, pajak dan inflasi merupakan satu paket. Mengapa satu paket karena saling berkaitan satu sama lain.

Oke sekarang begini , fungsi POKOK dari perbankan apa? Simpanan dan pinjaman kan? Simpanan dalam bentuk tabungan, deposito dan lain lain , serta pinjaman dengan berbagai maksud tertentu.
Simpanan bank pasti berbunga kan? Hutang juga pasti berbunga.
Seperti yang tadi sudah di jelaskan , kalau hutang 100 maka bayarpun 100.

Kalau nabung 2000 maka output pun 2000 , bukan jadi 2500 hehe
Itu juga yang disebut dengan RIBA, menggandakan uang dengan uang. sama aja kan? Kalau soal transfer mentrasnfer uang itu mah ya terhitung fasilitas saja untuk memudahkan nasabahnya hehe tapi tetap saja, fungsi pokok bank mengacu pada acuan tadi, yakni simpan dan pinjam.

Lalu, kaitan dengan inflasi dan kenaikan harga apa ?
Kaitannya dengan bunga. Bank memiliki penghasilan jika ada nasabah yang meminjam uang kepada bank, ko bisa? (tegur kalau saya salah).
ketika kita nabung di bank , sebetulnya uang yang kita simpan juga ujung-ujungnya pasti di pinjamin ke nasabah yang ingin meminjam tadi.

Tidak jarang kita menjumpai orang yang mengaku kerja di bank tetapi bagian marketing , bukan bagian back office ato front office . Nah ! fungsinya marketing dalam bank sebetulnya itu , mencari nasabah yang mau pinjem uang ke bank .
Biasanya sih modusnya kredit pengembangan usaha mikro , atau apa gitu lah pake istilah lain yang lebih keren , padahal intinya mah sama-sama marketing juga !

Oke , sekarang kita kasih perumpamaan 2 orang yang dateng ke bank , yang satu dengan tujuan meminjam , yang satu dengan tujuan menabung . katakanlah yang menabung dapet antrian duluan. Misal dia mau nabung 10 juta, kemudian bank membuatkan akun tabungan untuk si penabung tersebut sebagai bukti bahwa uang si penabung tersebut tersimpan di bank. Kemudian si penabung akan mendapatkan buku tabungan dari bank sebagai wujud bukti bahwa uang si penabung itu memang benar-benar tersimpan di bank, dengan saldo 10 juta. Selesai.

Kemudian antrian berikutnya yakni si peminjam.
Si peminjam ingin meminjam uang dari bank untuk keperluan yang tidak terduga , senilai 5 juta. Otomatis bank akan memakai uang si penabung ini untuk di pinjamkan kepada si peminjam ini , dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Tentu si penabung tidak akan tahu bahwa uang yang ditabungnya itu justru di pinjamkan kepada nasabah lain, karena dia bisa mengontrol saldo nya di buku tabungan , tetapi itu bukan saldo sungguhan, itu hanya bekalan nomor-nomor dengan sistem canggih manipulasi teknologi komputer. Bagaimana dengan mesin ATM pada masa kini yang bisa ambil uang dimana saja? Anggap saja itu hanya pemanis biar ga ketawan bagaimana sesungguhnya sistem bank dalam mengelola uang nasabah ini.

Dengan cara seperti itulah bank memiliki penghasilan , dengan memberikan pinjaman. Ketika pinjaman mulai sepi , bank mengemas pinjaman ini lebih menarik lagi , yakni dengan kartu kredit !
Betapa hampir semua bank menyediakan fasilitas kartu kredit pada masa kini.

Terus yang jadi pertanyaanya , darimana bank mendapatkan uang itu semua jika seandainya uang nasabah yang di tabung habis untuk di pinjam? Bank mendapatkan uang dari bank sentral !
Seinget saya bank sentral memiliki kuasa untuk mencetek dan mengedarkan uang , dengan pertukaran IOU (surat obligasi) , bank nasional akan mendapatkan uang dari bank sentral , tentunya bank sentral itu “meminjamkan”  uang kepada bank nasional. Bank sentral akan menumpuk sejumlah IOU dari beberapa bank nasional, ketika terbit IOU atas nama bank sentral , barulah mata uang baru akan tercipta atas prosedur dan perijinan bank sentral.  Jengjreeeng mata uang pun akan tercipta secara otomatis.

Karena alasan inilah bank akan mendapatkan uang ketika bank memberikan pinjaman.
Sulit dimengerti memang. Tapi beginilah adanya menurut hasil analisa saya.

Ketika bank berkuasa untuk mengatur peredaran uang di suatu negara , bank jugalah yang memiliki tanggung jawab atas terjadinya inflasi maupun deflasi. Inflasi disebabkan oleh apa? Peredaran uang terlalu banyak kan sehingga harga-harga naik, kenapa uang bisa beredar banyak di masyarakat luas? Karena PINJAMAN mereka kepada bank , sehingga bank harus mencetak lebih banyak uang untuk memenuhi kebutuhan si peminjam. Otomatis peredaran uang di masyarakat akan meningkat karena mudah nya mereka mendapatkan uang dengan MEMINJAM !

Secara tidak sadar perbuatan mereka yang meminjam uang di bank itu akan mempengaruhi tingkat inflasi, karena uang beredar banyak di masyarakat luas.
Kenaikan harga semakin tidak terkendali juga ya memang karena itu !
Ketika orang meminjam uang kepada bank , yang sudah pasti dengan bunga sekian persen per bulan , belum lagi di tambah jaminan ini itu , mereka pasti mencari cara untuk melunasi hutang nya tersebut, sehingga bukan tidak mungkin banyak terjadinya sesuatu yang tidak di inginkan, misalnya korupsi lah atau perbuatan lain yang tidak diinginkan.

Tidak jarang kan kita melihat orang yang rumahnya disita karena dia belum melunasi utang-utangnya, bisa terbayang kenaikan harga tidak terbendung , belum lagi ditambah utang+bunga yang tidak terkendali dan hal lain sebagainya.
Inilah mungkin alasan yang sangat kuat mengapa Islam mengharamkan riba , dari jauh-jauh hari , bahkan ribuan tahun yang lalu Islam sudah mengatur tentang hal ini.
Tidak banyak memang orang yang paham akan skema yang mengerikan ini. Sepertinya memang terlihat sengaja “dipoles” , sesuatu yang menakutkan ini terlihat menjadi sesuatu yang membanggakan.

Thomas Jefferson selaku mantan presiden Amerika Serikat Pernah Berkata yang kurang lebih isi nya seperti ini :
“Merupakan Sesuatu yang menakutkan kalau negara harus meminjam uang kepada bank, karena akan merampas kekayaan anak cucu kita di masa yang akan datang. Pertama dengan inflasi, kedua dengan deflasi, kemudian anak cucu kita akan berada di dalam kegamangan situasi yang tidak berujung.”

Negara yang berhutang tetapi kita lah yang harus membayar hutang negara melalui pajak-pajak yang tidak berkesudahan dan entah peruntukannya tidak begitu transparan.

ini hanya sekedar analisa saja, bukan tidak mungkin bisa terjadi perbedaan pendapat atau kesalahan penulisan. diktunggu kritikan dan saran nya yaa amoreaders , mungkin ada amoreaders yang lebih paham dari saya :D

pic resource : catherine




0 comments:

Post a Comment

Created By Sora Templates