Saturday, 12 December 2015

Renugan, It’s a Reality in our life



Di jalan raya banyak motor dan mobil saling menyalip satu sama lain, mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah mereka di didik untuk selalu menjadi lebih cepat dan bukan menjadi lebih sabar, mereka di didik untuk menjadi yang terdepan, bukan yang tersopan

Di jalanan pengendara motor lebih suka menambah kecepatannya saat ada orang yang ingin menyebrang jalan dan bukan malah mengurangi kecepatannya. Mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah anak kita setiap hari diburu dengan waktu, di bentak untuk bergerak lebih cepat dan gesit bukan di latih untuk mengatur waktu dengan sebaik-baiknya dan di buat lebih sabar dan lebih peduli.

Di hampir setiap instansi pemerintah dan swasta banyak para pekerja yang suka dengan korupsi, mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah anak-anak di didik untuk berpenghasilan tinggi dan hidup dengan kemewahan,mulai dari pakaian hingga perlengkapan dan bukan di ajari untuk hidup lebih sederhana, ikhlas dan bangga akan kesederhanaan.

Di hampir setiap instansi sipil sampai petugas penegak hukum banyak terjadi kolusi, manipulasi proyek, dan anggaran uang rakyat. Mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah mereka di didik untuk menjadi lebih pintar dan bukan menjadi lebih jujur dan bangga pada kejujuran.

Di hampir setiap tempat kita mendapati orang yang mudah sekali marah dan merasa diri paling benar sendiri. Mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah mereka sering dimarahi oleh orang tua dan guru mereka dan bukannya di beri pengertian dan kasih sayang.

Di hampir setiap sudut kota kita temukan orang yang tidak lagi peduli pada lingkungan atau orang lain. Mengapa ?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah mereka di didik untuk saling berlomba untuk menjadi juara dan bukan saling tolong-menolong untuk membantu yang lemah.

Di hampir setiap kesempatan, termasuk di ranah media sosial inipun juga selalu saja ada orang yang mengkritik tanpa mau melakukan koreksi diri seelumnya. Mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah anak-anak biasa di kritik dan bukan di dengarkan segala keluhan dan masalahnya.

Di hampir setiap kesempatan kita sering melihat ada orang “ngotot” dan merasa paling benar sendiri, mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah mereka sering melihat orang tua atau gurunya “ngotot” dan merasa paling benar sendiri.

Di hampir setiap lampu merah dan rumah ibadah kita banyak menemukan pengemis. Mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah mereka selalu di beri tahu tentang kelemahan dan kekurangan mereka dan bukannya di ajari untuk mengenali kelebihan dan kekuatan mereka.

Jadi sesungguhnya potret dunia dan kehidupan yang terjadi saat ini adalah hasil dari ciptaan kita sendiri di rumah bersama bersama-sama dengan dunia pendidikan di sekolah.
Jika kita ingin menguah potret ini menjadi lebih baik, maka mulailah mengubah cara mendidik anak-anak di rumah dan di sekolah, tempat khusus yang di rancang bagi anak untuk belajar menjadi manusia yang berakal sehat dan berbudi luhur.

- Anonymous -
Copas from line: prestigeholics 

0 comments:

Post a Comment

Created By Sora Templates