Thursday, 21 April 2016

Mengapa islam mengharamkan riba? Analisa dan Studi Kasus (2)


Selain di haramkan oleh islam , ternyata dari sisi ekonomi pun riba tidak baik bagi kemaslahatan umat. Mengapa bisa demikian ? berikut penjelasan dari analisa saya.
Kita berada di zaman dimana tidak hanya mengandalkan satu mata pencaharian saja , pasti membutuhkan pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang serba mahal. Mengapa bisa demikian? Karena sistemlah yang mengatur atas mekanisme semua ini. Bagaimana bisa? iya bisa saja karena semua terpusat dari sistem , bukankah sektor ekonomi dan keuangan nasional sudah di atur oleh sistem? Sistem pulalah yang bertanggungjawab atas terjadinya ketidak seimbangan pada sektor perekonomian di masa kini. Memang sistem yang seperti apa sehingga semua nya bisa terjadi demikian?

Oke. Jadi begini ada yang bisa menjelaskan mengapa anggaran negara selalu defisit , dan ujung-ujung nya negara harus meminjam uang dan berhutang?
Pernah ga sih sekali-kali anggaran negara kita ini surplus gitu sehingga negara kita punya cadangan devisa yang luar biasa?
Ada yang bisa menjelaskan mengapa Inflasi terus meningkat?
Ada yang bisa menjelaskan kenapa kebutuhan pokok kian hari kian mahal?
Pernah ga sih ngerasain suasana dimana semua harga turun gitu , atau yang disebut dengan deflasi?
Tentu tidak kan , karena jika deflasi dibiarkan akan memecahkan mata uang itu sendiri. Namun jika inflasi terus menerus juga dampaknya kenaikan harga pada semua sektor yang tidak akan terbendung oleh kita. Mengapa bisa demikian ?

Anggaran negara kita yang selalu defisit, mau tidak mau negara harus berhutang untuk menutupi kekurangannya itu. Tentunya ketika negara berhutang kepada negara/lembaga pasti disertai interest. Mana ada coba negara lain yang mau meminjamkan uang kepada kita tanpa adanya bunga? Ya logika mah ngapain pake bunga-bungaan, kalau hutang 100.000 ya di bayarnya juga 100.000.
Makanya anggaran kita sebetulnya selalu defisit karena terdesak untuk membiayai hutang-hutang yang menumpuk, sebetulnya bukan hutang sih , tetapi bunga hutang yang tidak berujung. Entah kapan gitu ya lunasnya kecuali kalau si negara peminjam itu ikhlas hehehe.

Ketika anggaran defisit , hutang lagi , tahun berikutnya anggaran defisit , hutang lagi , hutang yang tahun lalu aja belum lunas udah pinjam lagi , plus interest lagi , mau kapan lunas nya coba ? hutang negara merupakan suatu yang menakutkan, dalam jangka waktu panjang menjadi hal yang tidak berkesudahan.

Kalau hanya hutang sih fine , yang menakutkan mungkin bunga nya itu ya yang terus-menerus dan tidak berkesudahan? Jelas bukan mengapa islam mengharamkan riba? Negara bayar hutang pake apa coba? Pake uang dong masa pake daun hehe , uang nya darimana? Uangnya dari PAJAK yang kita bayar selama ini ! loh kok bisa negara yang berhutang , pejabat yang bertanggung jawab tapi mengapa KITA yang harus membayar itu semua? Jelas?

Oke deh kalau mau nyanggah , tetapi kan pajak juga di pake buat pembangunan. Baik sekarang kita buktikan. Sudah berapa persen sih realisasi pembangunan di negara kita? Apakah ada perkembangan dari hari ke hari? Atau gitu-gitu aja? Ya minimal mah atuh negara ga semrawut kaya sekarang , pejabat pada ribut berebut kursi anggota dewan , harga serba mahal , pembangunan jalan juga tidak begitu berkembang pesat , harga kebutuhan pokok yang tidak terkendali , banyak pengangguran meningkat , indeks pertumbuhan ekonomi melemah , apalagi coba? Jelas?

0 comments:

Post a Comment

Created By Sora Templates